11 November 2012

Official Announcement from the Federation of Moyoland....



Berhubung gue lagi kehabisan inspirasi buat lanjutin ceritanya, maka cerita bersambung http://jonidropkick.blogspot.com sementara ini rehat dulu... (well, udah setaun sih rehatnya). Selain karena out of ideas, juga disebabkan kesibukan gue bekerja untuk sebuah korporat yang mengeruk keuntungan dengan cara memanfaatkan ketergantungan manusia dalam berusaha untuk dianggap eksis dengan menggunakan teknologi informasi...





Tapi untuk alternatif penggantinya, gue udah menyiapkan cerita-cerita baru di website ini : 



Blog yang baru ini isinya cerita-cerita pendek yang gak berkaitan satu sama lain, juga gak ada hubungannya dengan Joni Dropkick universe...


Anyway, nama "Busway Brawler" terinspirasi dari salah satu temen gue, yang melakukan jurus "Hantaman Bukit Baja" di halte Trans Jakarta kepada seseorang tak dikenal.... Namanya sengaja gak gue tulis disini demi alasan privasi (sebut saja "Acong")


Kayak gini, but with more clothes and in Trans Jakarta bus station....





13 September 2012

Silent Victims of Business Strategies...




Hampir semua usaha itu pasti mengandalkan perkiraan trend, asumsi, statistik atau apalah namanya itu, gue bukan orang bisnis jadi gak ngerti istilahnya. Pokoknya supaya keuntungannya maksimal dan pengeluarannya minimal, maka alokasi resource, manpower, dll didasarkan pada trend atau asumsi ini.



Bingung gue neranginnya, langsung pake contoh aja. Misalnya restoran, itu pasti trend rame-ramenya pas jam makan siang atau makan malem, dan weekend pasti juga lebih rame dari weekdays (kecuali yang deket kantor). Oleh karena itu, restoran akan mengalokasikan lebih banyak karyawan pada saat jam-jam atau hari-hari sibuk tersebut, demikian juga dengan stok makanannya. Kemudian dari sisi menu, menu yang paling banyak dipesan orang juga pasti akan distok lebih banyak. Ini sangat wajar, kalo ente buka restoran juga pasti begitu.

Nah, kerugian dari sistem ini ialah bagi customer anti-mainstream kayak gue. Gue pernah dateng ke KFC Cinere Mall saat weekday jam 2 pagi (KFC 24 jam), dan saat itu cuma gue satu-satunya pelanggan. Saat itu gue sungguh dikecewakan karena waiter cuma seorang (matanya merah kayak ngantuk berat), kayaknya merangkap tukang masak sekaligus tapi gue gak tau pasti. Terus gue harus nunggu 20 MENIT buat ayam gue!!! DAFUQ !!!!

Di KFC juga, ada diskriminasi menu. Kalo mesen menu mainstream (nasi dan ayam misalnya), pasti langsung dapet. Tapi giliran yang kagak populer kayak twister atau colonel yakiniku, pasti disuruh nunggu lama, itupun kalo stoknya ada...



Juga gue sering ke SOLARIA Pacific Place jam 3 sore (bukan jam makan), dan pernah waitressnya cuma 2 orang, alhasil kerepotan karena waktu itu ada sekitar 8-10 meja yang keisi, dan lama banget sampe gue dapet makanan gue. Itupun banyak menu yang abis...



Ini gak adil. Gue sebagai customer berhak untuk dateng kapanpun (selama dia buka) dan berhak untuk mesen apapun selama masih ada di menu, dan dia harus menyediakan. Selain itu juga sebagai "fast-food", gue berhak mendapatkan pesanan gue dengan "fast"...

Maka itu gue suatu saat punya cita-cita, kalau gue udah jadi super-super-super tajir (like Bruce Wayne or Tony Stark kind of tajir), gue dan kekuatan uang gue bakal ngancurin semua strategi asumsi berdasarkan trend ini. Pada jam-jam yang itu restoran kagak siap, gue bakal dateng dengan semua massa gue sampe semua meja keisi penuh. Terus semua orang harus mesen menu tertentu yang paling gak mainstream, biar mampus itu pelayan-pelayan yang jumlahnya dikit jadi kerepotan. Kemudian saat seharusnya jam rame, gue bakal bayar semua orang biar gak dateng ke restoran tersebut. Makan tuh manpower pada nganggur semua...

Gue ulang terus menerus dan dengan pola yang berubah-ubah, supaya manajemennya jadi bingung setengah mati untuk bikin model trend yang baru. Dan suatu hari ketika mereka udah nyerah, artinya udah gak based on asumsi lagi dan terpaksa mengalokasikan FULL MANPOWER di SEMUA HARI dan SETIAP WAKTU, serta menyediakan stok seimbang untuk SEMUA MENU, maka misi gue dinyatakan berhasil, dan gue akan pindah lagi ke usaha orang berikutnya...

Perlu dicatat bahwa gue kagak ngancurin bisnis dia, karena gue tetap memberikan customer untuk dia (dan sama banyaknya dengan kalau gue gak menjalankan rencana ini). Yang gue ancurin ialah strategi memperkirakan trendnya itu...

Setelah restoran-restoran udah selesai semua gue sikat, apa berikutnya? Dulu saat gue awal-awal punya Yamaha Vixion, susah banget nyari parts modifikasi di bengkel-bengkel kecil. Alasannya karena mereka lebih fokus ke motor-motor mainstream kayak Mio, Revo, Supra, dll. Kenapa cuma karena motor gue bukan jenis mainstream, terus gue dipersulit dalam urusan perbengkelan? Dan ini baru Vixion, coba kalo gue punya Ducati...

Maka terhadap bengkel, gue bakal lakukan jurus yang sama, tiba-tiba bengkel tersebut bakal diserbu pengendara-pengendara Ducati, Aprillia, dan Harley Davidson yang udah gue bayar. Mereka bakal nanya parts ini itu, dan pastinya itu bengkel kagak punya. Sehingga mereka bakal (pura-pura) kecewa dan pergi. Sebaliknya, pengendara-pengendara Mio, Revo, Vario, dan motor mainstream laennya bakal gue bayar untuk gak dateng ke bengkel itu...


Jika pada akhirnya itu bengkel fokus ke nyediain parts Ducati, Aprillia, dan Harley, gue ganti lagi jenis motor-motor yang dateng. Dan begitu seterusnya sampe itu bengkel nyerah dan terpaksa nyetok parts untuk SEMUA jenis motor...

Habis itu lanjut ke bidang usaha lainnya (gue super tajir loh), misalnya telecommunication operator yang menggunakan trend jam sibuk, perusahaan transportasi umum, internet provider, retailer cellphone dan elektronik yang cuma sedia tipe-tipe yang laku doang, toko fashion yang cuma nyediain model yang lagi trend doang, dll dll dll...

Mungkin loe semua melihat sebagai orang gila dan jahat, tapi bayangkan seandainya loe berada dalam posisi customer yang kebetulan berada dalam kondisi yang tidak mainstream ini. Misalnya anggota keluarga loe ada yang sakit parah dan loe harus jenguk. Dan untuk jenguk, loe musti naek pesawat. Cuma karena saat itu gak rame dan flight tersebut cuma loe doang penumpangnya, maka flight dicancel (setau gue semua maskapai ada minimal jumlah passenger untuk take-off) karena mereka gak mau rugi biaya operasional berjuta-juta cuma buat ngangkut orang sebiji. Akibatnya loe gak bisa jenguk anggota keluarga yang sakit parah tersebut, cuma karena ada pemilik maskapai brengsek yang mikirin urusan untung-rugi doang !!!


07 August 2012

REPOST : The Story of Three Miners



(pernah dipost di facebook saya dengan judul "Kisah Tiga Penambang")




Alkisah pada suatu hari ada tiga orang penambang emas. Sebutlah namanya John, Michael, dan Arthur....

Mereka bertiga bekerja di tambang emas yang sama, dan mereka merupakan sahabat baik. Mereka istirahat makan siang bersama-sama, pulang sama-sama. Pada saat weekend mereka sering kumpul bertiga dan beraktivitas bersama-sama...

Mereka juga semuanya memiliki hidup yang bahagia. Masing-masing memiliki istri, anak, serta rumah yang sederhana namun nyaman. Sepulang kerja, mereka sempatkan untuk quality-time bersama keluarga....



Saat bekerja, John, Michael, dan Arthur masing-masing dapat menghasilkan rata-rata 10 gram emas dalam sehari. Untuk ukuran masa itu, 10 gram merupakan jumlah yang seimbang antara produktivitas dengan kemampuan fisik manusia. Artinya, untuk mendapatkan 10 gram tidak terlalu melelahkan, namun juga bukan jumlah yang bisa dicapai dengan bermalas-malasan. 10 gram ialah hasil tambang terbanyak yang bisa dicapai manusia normal tanpa mengalami kelelahan fisik...

Setiap hari, seperti itulah rutinitas mereka. Setelah menambang 10 gram emas, mereka mengumpulkannya ke perusahaan tempat mereka bekerja. Kemudian perusahaan membayar mereka, lalu mereka pulang dan berkumpul bersama keluarga masing-masing. Dan kegiatan mereka ini berjalan terus menerus selama bertahun-tahun...

Sampai pada suatu ketika, John penasaran. Apa yang akan terjadi jika ia menambang lebih dari 10 gram? Pada hari itu, John mencoba menambang sebanyak 12 gram emas. Ternyata perusahaannya senang, dan memberikannya uang bonus. Lebih lanjut, perusahaan menjanjikan John kenaikan gaji jika setiap hari ia bisa menambang lebih banyak lagi...

John menjadi bersemangat. Sejak hari itu, John selalu menghasilkan minimal 12 gram emas perhari. Gajinya pun naik sesuai janji perusahaan...


Michael mengetahui bahwa gaji John naik. Ia menjadi iri. Maka Michael pun juga mengikuti langkah John untuk menambang emas lebih banyak. Kini Michael juga menghasilkan minimal 12 gram sehari...

Melihat Michael yang mencoba menyainginya, John merasa terancam. Jika Michael dapat mengalahkan penghasilan emas John, maka John takut perusahaan tidak lagi memberinya uang bonus. Oleh karena itu John meningkatkan kerjanya menjadi sampai 15 gram sehari. Michael pun tidak mau kalah dan mengikutinya. Kini mereka berdua mencoba saling mengalahkan dalam penghasilan gram emas perhari...

Sedangkan Arthur, ia tidak tertarik dalam kompetisi. Ia tetap puas dengan hasil 10 gram sehari. Namun sayang sekali perusahaannya tidak. Perusahaan mengancamnya dengan pemecatan jika hasil tambang Arthur masih yang terbawah. Maka dengan terpaksa, Arthur ikut serta dalam persaingan jumlah emas terbanyak. Kini, mereka bertiga sudah mencapai hasil 20 gram perhari untuk masing-masing orang...



Perusahaan rupanya senang dengan kondisi ini. Api kompetisi makin diperbesar dengan doktrin motivasi berupa kalimat-kalimat slogan, corporate values, target, dan bonus uang bagi hasil tambang terbanyak, serta penalti bagi yang paling sedikit...



Sementara itu, orang baru bernama Phillip ingin melamar kerja di perusahaan tersebut. Saat wawancara, ia ditanya berapa gram emas bisa ia hasilkan sehari. Phillip menjawab 10 gram. Perusahaan menolaknya dengan alasan performa Phillip tidak memenuhi syarat. Akhirnya Phillip menjadi pengangguran, dan ia terpaksa menjalani pekerjaan ilegal demi memenuhi kebutuhan hidup. Suatu hari, saat menjalani pekerjaannya, ia terpaksa kabur dari kejaran polisi. Akhirnya Phillip tewas tertembak oleh polisi...

Kembali lagi ke John, Michael, dan Arthur. Sekarang mereka sudah mencapai hasil tambang 30 gram perhari masing-masing. Tiga kali lebih banyak dari jumlah yang dulu mereka biasa dapatkan....

Namun, hasil tersebut bukannya tanpa konsekuensi. Mereka jadi sering kerja overtime. Seringkali mereka masih masuk kerja saat weekend. Dan kadang saat seharusnya istirahat makan, mereka tetap memaksa untuk bekerja. Waktu untuk keluarga jadi berkurang. Mereka pun tidak lagi akrab seperti dulu, karena hampir tidak pernah lagi mengobrol satu-sama lain...

Yang ada hanyalah bekerja, bekerja, dan bekerja. Mungkin saat dimana mereka tidak menambang emas, ialah hanya ketika mereka harus menghadiri training teknologi pertambangan terbaru, atau saat harus melakukan presentasi mengenai achievement dan progress mereka di depan para mandor...

Akhirnya, mereka mencapai batasnya. John jatuh sakit karena kelelahan dari terlalu banyak bekerja. Karena sakitnya yang parah, John pun menghela napas terakhir di rumah sakit...

Kemudian giliran Michael. Karena terlalu banyak bekerja, Michael hampir tidak sempat meluangkan waktu untuk keluarga. Istri dan anaknya pun meninggalkan dia, dan Michael dilanda depresi dan frustasi. Akhirnya Michael memutuskan untuk bunuh diri.



Tinggallah Arthur seorang. Karena perusahaan telah kehilangan dua orang penambang terbaiknya, perusahaan tidak bisa lagi memenuhi target penjualannya, dan akhirnya perusahaan bangkrut setelah ditinggalkan investor. Mereka tidak punya pilihan lain selain memberhentikan Arthur, dan kini Arthur menjadi pengangguran. Karena sulit untuk membayar tagihan-tagihan, Arthur jatuh miskin. Akhirnya Arthur meninggal dalam keadaan yang menyedihkan dan penuh penderitaaan....

Demikianlah finale dari kisah sedih ini. John, Michael, dan Arthur, yang awalnya hidup dalam kesederhanaan dan kebahagiaan, terpaksa mengalami akhir yang tragis. Juga ditambah Phillip, yang sejak awal kurang beruntung...






Morale of the story : Competition kills...



12 July 2012

WORKMAN

NANANANANA  WORKMAAAANNN !!!!





Boy Worker : "Holy Maintenance, Workman!! The Evil Manager is going to give us Warning Letters!!"

Workman : "Quick, Boy Worker!! Use the Boss-Repellent-Device!!"





"WHY SO SERIOUS ??"
~THE JObseeKER~



"Well, because he thought it was a good sport. Because some boss aren't looking for anything logical, like progress report. They can't be satisfied, distracted, reasoned, or negotiated with. Some boss just want to see the cubicle burn..."

~Alfred, The Office Boy~





"You either die an engineer, or live long enough to see yourself become the manager"


~Harvey Dent, Chief Technical Manager~







Gordon Junior : "Why he's joining, Dad?"
Supervisor Gordon : "Because we have to recruit him"
Gordon Junior : "He didn't qualify"
Supervisor Gordon : "Because he's the hero the company deserves, but not the one it needs right now. So we'll hire him, because he can take it. Because he's not our hero. He's a silent net-surfer. A watchful procrastinator. A Work Knight..."





TO BE CONTINUED TO : THE WORK KNIGHT (salary) RAISE


26 June 2012

12 June 2012

To all my colleagues at work...

Dear beloved workmates,

I know that most of you came from countries where English is not the primary language, so I fully understand your lack of communication skills, and certainly I will not go Samuel "Motherfucking" Jackson on you (unless that time when this guy tried to speak to me in his local dialect, ooh that was fun).



But even if you are from the deepest jungle of I-don't-give-a-crap-where, they must taught you there on how to be nice and polite when speaking to your fellow inmates, I mean workmates. And by workmates, I simply meant that you and me are basically on the same level. You're not my direct superior and neither am I to you. Unless when you're challenging me to a PC game competition, because when such event happens, I will completely own the ever loving shit out of you.

So here are the examples of wrong sentences, and the right ones below each. Please study them well :)


Wrong (W) : Send me the report
Right (R) : Can you please send me the report?


W : Get those things for me
R : Can you tell me where can I get those things?


W : Tell the driver to pick me up at the airport
R : Can you give me the driver's number, so I can tell him to pick me up at the airport?


W : Here are the presentation slides. Complete them with your data.
R : Can you give me your data, so I can complete my presentation slides with it?


W : I need to print this document now
R : Do you know how to install the printer's driver?


W : Come here for a sec
R : Are you busy now? I just wanna ask something


W : Send it to me today
R : I'm really sorry I have to make this sudden request, but I really need it today. Can you do it? Thanks for your time


W : Tell the team to speed up their progress
R : I think we need to tell the team to speed up their progress


W : I'm done. Now let's go home together
R : What time will you finish your work? Maybe we can go home together


W : (decrease the temperature of the aircon)
R : Do you mind if I set the aircon a bit cooler? 




That's all for now. Thanks and good luck with whatever boring things that you do for a living :)


09 June 2012

Casual Superpowers



1. Transportation Mind-Control

Mampu mempengaruhi pikiran teman yang membawa kendaraan, supaya dia mau memberikan tebengan atau antar-jemput...

"Oy jemput gue di rumah dong..."




2. Cheapburger

Mampu memilih kombinasi yang rasio price-to-quantity paling murah setiap kali makan di fastfood.

"Burger goceng dua, orange juice satu..."




3. Annual Invisibility

Kemampuan untuk menghilangkan diri, namun hanya sekali dalam setahun, yaitu pada saat ulang-tahunnya. Tujuannya supaya tidak usah mentraktir orang-orang...




4. Entangling Leg-Hair

Bulu kakinya yang lebat mampu menjebak nyamuk yang ingin hinggap di kaki sehingga mati terperangkap...



13 May 2012

Ismoyo Recommends : DAVIDOFF Grande Cuvee Rich Aroma




Nemu nih di supermarket deket kantor : Kopi merek Davidoff (baru tau ane)



Ada yang dijual sebotol, ada juga yang kotak isi 25 sachet. Yang botol emang lebih keren, dan kalo udah abis, botolnya bisa dikoleksi, tapi gue sarankan beli yang sachet aja karena :
- Lebih murah (tapi isinya lebih dikit)
- Gak bingung soal takaran, pokoknya 1 cangkir 1 sachet
- Kalo lagi gak ada sendok, bisa ngaduk pake bungkus sachet
- Lebih anti-semut daripada disimpen di botol (eh, semut itu suka kopi juga gak?)
- Kalo botol bisa pecah kalo elu ceroboh, atau kesenggol sama keponakan bandel yang keluarganya lagi berkunjung ke rumah elo
- Lebih praktis kalo elo mau bawa cuma 1-2 sachet aja, ke kantor misalnya. (Kalo bawa semuanya, entar yang laen pada minta)

Oiye, ini bentuknya udah serbuk kasar, jadi gak mesti digiling lagi. Lanjut gan...



Okeh, karena sebelumnya gue cuma tau DAVIDOFF sebagai merek rokok yang gak murah, jadi kesan pertama gue ialah kopi ini juga kagak murah. Yang botol dihargain Rp.115ribu, sedangkan yang kotak sekitar 65ribuan. Mahal sih, tapi kalo kita itung percangkir, untuk yang sachet itu jatohnya gak sampe 3000 perak per cangkir (65rebu / 25 sachet). Hmm berarti masih lebih murah daripada gue mesen kopi susu di warung sebelah kantor gue...

Kalo elo pada nanya, "Ini kopi jenis apa? Espresso? Robusta? Toraja? Java? Visual Basic?". Well di belakangnya cuma ditulis "100% Arabica". Karena gue kagak terlalu ngerti tentang per-kopi-an, jadi gue artikan aja itu sebagai "Tauk deh, pokoknya minum aje..."

Nah, sekarang mari kita seduh ini kopi. Yang gue perhatiin sih, isi serbuk dalam satu sachet itu gak banyak. Gak sebanyak sachet kopi-kopi lokal kayak Torabika, Kapal Api, dll. Jadi yang gue tangkep adalah airnya juga gak usah banyak-banyak, cukup pake cangkir kecil.



Oh iya, karena ini kopi "berkelas", jadi gue sarankan jangan diminum di sembarang occasion. Suasana musti pas, dan kalo perlu elo minum kopi ini sambil pake baju formal (jas, sepatu kulit, dasi, dll). Koran berbahasa inggris yang  berisi berita-berita saham dan ekonomi juga membantu menciptakan suasana, walaupun elu kagak harus ngerti isinya. Kalo elo minum ini sama temen elo, usahakan topik obrolan kalian itu yang kedengeran "pinter"...

A : "Industri minyak lagi booming nih"
B : "Iye, makin banyak orang yang kulitnya berminyak"
C : "Abis ini ke KFC yuk"

Sekarang kita menuju ke rasa kopinya. Dari pengalaman gue, wanginya emang betul-betul sesuai harganya. Saran gue ialah ketika serbuknya elo tuang di cangkir, jangan langsung dituang air panas, tapi dihirup dulu wangi serbuknya dalam cangkir...

Karena katanya "pria sejati" kalo minum kopi itu musti hitam dan pahit, jadi untuk percobaan pertama gue kagak tambahin gula, dan ternyata rasanya emang pahit. Karena gue kurang ahli kopi, jadi gue kagak ngerti sebenarnya rasanya enak apa kagak (maklum lidah gue lebih terbiasa sama kopi murah, kayak torabika cappuccino). Dan kalo udah didiemin agak lama, entar rasanya jadi asem. Gue kagak terlalu suka rasa asemnya, jadi mendingan cepet-cepet diabisin. Sesuai taglinenya "Rich Aroma" (tapi kagak Rich Taste)

Buat yang mau pake gula, silakan tapi jangan banyak-banyak biar rasa aslinya gak ilang. Buat yang jaga penampilan, silakan pakai gula rendah kalori. Jangan lupa olahraga teratur sekalian....



Sekian dulu. Oh iye, kopi Davidoff ini juga ada pilihan rasa laen, tapi belom gue coba karena alasan ekonomi. Kalo ada yang udah nyoba, silakan share. Salam kafein...