Loe tau kan kalo FILM di bioskop yang loe sering nonton itu merupakan lembaran panjang gambar-gambar yang diputer dengan cepat di projektor? Mengenai cara kerja projektor gue gak akan jelaskan lebih lanjut, karena loe pasti bisa mengerti dengan mudah atau tinggal googling.
Nah, satu FILM itu bisa terdiri dari beberapa gulungan, atau istilahnya "REEL", kira-kira 5-7 reel tergantung durasi film. Ada beberapa cara buat memutar reel-reel itu di projektor film. Tiga diantaranya bakal gue bahas di artikel ini.
Cara ini lumayan sederhana, semua REEL dari film yang dimaenin itu digabungin jadi satu gulungan yang gede, terus tinggal diputer dari awal sampe abis.
Ibaratnya kalo senapan itu sebentar-sebentar musti ganti magazine, nah kalo Platter System itu kayak SENJATA RAMBO yang semua pelurunya disambungin jadi satu rantai pelor yang panjang, jadi gak usah repot-repot ngisi peluru lagi di tengah-tengah...
Nah, satu FILM itu bisa terdiri dari beberapa gulungan, atau istilahnya "REEL", kira-kira 5-7 reel tergantung durasi film. Ada beberapa cara buat memutar reel-reel itu di projektor film. Tiga diantaranya bakal gue bahas di artikel ini.
1. PLATTER SYSTEM
Cara ini lumayan sederhana, semua REEL dari film yang dimaenin itu digabungin jadi satu gulungan yang gede, terus tinggal diputer dari awal sampe abis.
Ibaratnya kalo senapan itu sebentar-sebentar musti ganti magazine, nah kalo Platter System itu kayak SENJATA RAMBO yang semua pelurunya disambungin jadi satu rantai pelor yang panjang, jadi gak usah repot-repot ngisi peluru lagi di tengah-tengah...
Nah, ini dia yang bener...
2. ENDED SYSTEM
Sistem Platter di atas itu punya beberapa kelemahan, di antaranya karena semua reel film udah digabung jadi satu maka FILM yang dimaenin gak bisa diapa-apain lagi sampe selesai. Padahal masalahnya bisa aja filmnya populer banget (contohnya "The Legend of Joni Dropkick") dan diputer di lebih dari satu HALL sekaligus ("Studio" kalo istilahnya twenty-wan, "Auditorium" kalo istilahnya B1itzMegap1ex). Dan film itu mahal banget, jadi biasanya cuma beli satu doang. Karena itu film yang ada musti dibagi-bagi bergiliran, dan ini gak mungkin dengan sistem Platter.
Ended system itu boleh dibilang sistem "ganti-gantian". Contohnya Film yang sama dimaenin di tiga HALL pada waktu yang hampir bersamaan. Maka HALL 1 (H1) maenin REEL 1, terus begitu selesai H1 lanjut maenin REEL 2, dan REEL 1 tadi bakal dioper ke H2. Terus begitu H1 selesai muter REEL 2, H1 lanjut ke REEL 3, H2 muter REEL 2, dan kini H3 mulai maenin REEL 1, dst.... Begitu kira-kira kasarnya. (Enggak kayak gitu sih, tapi ini biar orang-orang kayak elo paham aje) Mengenai gimana cara transisi antar REEL berjalan mulus, itu ceritanya panjang. Mungkin bakal gue bahas di laen waktu...
Sistem Ended ini gak cuma antar HALL dalam satu bioskop, tapi bisa juga antar beberapa bioskop yang berdekatan. Contohnya sama kayak yang di atas tapi kata "Hall" diganti sama "Bioskop". Nah, karena itu sistem ended antar bioskop ini bergantung sama si tukang anter film yang musti bergerak bolak-balik dari bioskop ke bioskop lebih cepat daripada Pizza Delivery Man...
Ended system itu boleh dibilang sistem "ganti-gantian". Contohnya Film yang sama dimaenin di tiga HALL pada waktu yang hampir bersamaan. Maka HALL 1 (H1) maenin REEL 1, terus begitu selesai H1 lanjut maenin REEL 2, dan REEL 1 tadi bakal dioper ke H2. Terus begitu H1 selesai muter REEL 2, H1 lanjut ke REEL 3, H2 muter REEL 2, dan kini H3 mulai maenin REEL 1, dst.... Begitu kira-kira kasarnya. (Enggak kayak gitu sih, tapi ini biar orang-orang kayak elo paham aje) Mengenai gimana cara transisi antar REEL berjalan mulus, itu ceritanya panjang. Mungkin bakal gue bahas di laen waktu...
Sistem Ended ini gak cuma antar HALL dalam satu bioskop, tapi bisa juga antar beberapa bioskop yang berdekatan. Contohnya sama kayak yang di atas tapi kata "Hall" diganti sama "Bioskop". Nah, karena itu sistem ended antar bioskop ini bergantung sama si tukang anter film yang musti bergerak bolak-balik dari bioskop ke bioskop lebih cepat daripada Pizza Delivery Man...
Kendaraan yang disarankan
3. INTERLOCKING
Oh iya, ketiga cara diatas itu semunya buat film analog. Kalo film digital laen lagi. Oke, sekian tentang pekerjaan yang sedang gue jalanin sekarang. Nantikan artikel ilmiah berikutnya....3. INTERLOCKING
Ini cara laen buat ngakalin film yang diputer lebih dari satu HALL. Yaitu gulungan film diulur yang panjang supaya ngelewatin beberapa projektor sekaligus. Contoh gambar di bawah ialah Interlocking buat 2 HALL. Nanti film bakal "jalan" dari Projektor Hall 1 ke Projektor Hall 2, dimana jeda waktu antar adegan filmnya tergantung jarak uluran film antar 2 projektor tersebut. Skema kasarnya kira-kira kayak dibawah ini :
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteeh moy,, di blitz itu bukan pake system digital y?
ReplyDeleteada digital, ada analog juga, tergantung filmnya aje
ReplyDelete