09 August 2010

SELAMAT SIANG BAPAK ISMOYO...

"Kami dari (CIMB Niaga / Bank Permata / others...), dan bapak merupakan salah satu nasabah kami yang kami hormati. Nah, pada kesempatan ini, kami ingin menawarkan produk layanan baru kami kepada bapak, yaitu asuransi...."

PELER KUDA !!!!!
*KLIK*  tuuut.... tuuuut..... tuuuut......


Well, produk yang ia tawarkan sih bukan asuransi peler kuda, but contoh di atas merupakan respons yang wajar bila Anda dihubungi by those so-called "tele-marketers". Namun walaupun cara menjawab seperti di atas merupakan bentuk paling asik dalam meluapkan emosi (peler kuda), serta tidak membuang waktu Anda yang berharga (langsung menutup telepon), bentuk respons seperti ini gue rasa masih kurang efektif. Kenapa? Karena jika Anda langsung menutup telepon, maka sang tele-marketer itu juga tidak membuang waktu banyak saat menghubungi orang yang menolak produk yang ia jual. Segera setelah Anda tutup, ia akan langsung menghubungi the next victim on the list...

Nah karena itu, cara yang asyik dalam menghadapi tele-marketing ialah dengan MEMBIARKAN IA MENJELASKAN SAMPE TUNTAS, kalau perlu tambahkan beberapa pertanyaan seperti "Okey, jadi benefit yang akan saya dapat apa saja ?", "Nanti bagaimana prosedur pembayarannya ?", "Berapa hari bisa diproses ?", dan lain sebagainya, dengan tujuan untuk memberikan harapan palsu sekaligus mengulur-ulur waktu. Ingat, menyiksa seseorang melalui harapan palsu merupakan cara yang LEGAL sekaligus MENYENANGKAN. Sama seperti jika Anda makan es-krim di depan bocah yang menyebalkan, atau saat sekedar memerika isi dompet di depan pengemis / pengamen.... ups, mulai keluar topik nih....


"Yup, STNK gue abisnya masih lama..."

 
Memang ada beberapa orang yang ngasi tau gue caranya menolak tele-marketing sekaligus mencegah dihubungi kembali, gue hargain tips-tips mereka, tapi di artikel ini gue pingin menulis cara dari gue sendiri. Sampe mana tadi? Oia, harapan palsu. Nah jika sang tele-marketer sudah sampe ke pertanyaan ultimate mengenai bersediakah Anda membeli produk yang ia tawarkan, lakukan jurus ini : "Maaf mbak / mas, saya pikir-pikir dulu, mungkin bisa telpon saya lagi besok atau lusa...". Dan saat ia menghubungi lagi pada hari berikutnya, kembali ulur-ulur waktu dengan kembali bertanya macam-macam. Akhirnya, lakukan jurus penolakan di akhir pembicaraan. Mission Accomplished.... Well done soldier...

Catatan : Jika sudah sampai ke tahap ini dan Anda masih bisa mengulur waktu lagi sampai besok, berarti saya mengakui Anda cukup hebat. Malah pada tingkatan yang lebih sadis, buatlah janji pertemuan namun Anda tidak usah datang. Sayangnya penulis sendiri belum mencapai tingkat ini...

Mungkin Anda yang dapat mencapai tingkat kesempurnaan...



Apa keuntungan dari metode ini? Well, selain berhasil menyiksa tu orang dengan harapan palsu, cara ini juga berhasil membuat mereka kehilangan waktu berharga yang semestinya bisa digunakan untuk menelpon kandidat lain yang mungkin saja berminat untuk membeli produknya. Dengan begitu, jumlah orang yang dia bisa hubungi dalam satu hari akan berkurang...

Nah, selanjutnya jika kebetulan semua orang yang ia hubungi menggunakan teknik seperti artikel ini, maka ia tidak akan berhasil menjual apapun. Ia tidak akan menerima komisi penjualan, dan catatan performancenya pun akan jelek di mata perusahaan. Lebih lanjut, ia akan dipecat, dan tidak bisa mencari pekerjaan lain, sehingga ia tidak punya uang untuk membeli makanan. Akhirnya ia akan mati kelaparan di kamar kontrakannya di sebuah tempat di Jakarta...



Kekurangan dari metode ini ialah cara ini juga MENGHABISKAN WAKTU ANDA YANG BERHARGA. Karena itu sebaiknya jangan dilakukan ketika Anda sedang lumayan sibuk. On the other hand, demi membuat si tele-marketer berakhir seperti gambar di atas, gue rasa sih cara ini cukup worthy...

Sekian dulu tipsnya, jika ada masukan tips lain atau sekedar tambahan dan kritik, akan sangat dihargai, asal bukan spam marketing produk. Mari bersama kita ciptakan dunia yang indah tanpa iklan...

7 comments:

  1. whahahaaa
    gw jg moy
    pas ada yg nelfon nawarin kartu kredit bal bla bla
    tuh hape gw taro aja
    gw lanjut OL lg!
    pas akhirnya tuh hape mati gw cek ternyata dia bertahan di 8 menit 23 detik
    whahahahaa
    8 menit ngoceh sendirian!

    ReplyDelete
  2. kalo pura-pura budeg?
    kaya bolot gitu?
    kayanya seru. tapi saya orangnya ga enakan.

    ReplyDelete
  3. in case yang bersangkutan lawan jenis, gw lebih suka ajak ngobrol hal2 lain yang menjurus ke flirt sampai sexual harrassment...

    anyway, you can't get the world away from the practice of "behavioral economy".

    -w4j0-

    ReplyDelete
  4. iya juga sih, sebenarnya telemarketer itu gak salah, mereka juga manusia, tapi yang gue benci itu dunia yang membuat orang-orang mencari untung sebanyak-banyaknya walaupun dengan cara yang mengganggu orang laen...

    ReplyDelete
  5. "Nah, selanjutnya jika kebetulan semua orang yang ia hubungi menggunakan teknik seperti artikel ini, maka ia tidak akan berhasil menjual apapun. Ia tidak akan menerima komisi penjualan, dan catatan performancenya pun akan jelek di mata perusahaan. Lebih lanjut, ia akan dipecat, dan tidak bisa mencari pekerjaan lain, sehingga ia tidak punya uang untuk membeli makanan. Akhirnya ia akan mati kelaparan di kamar kontrakannya di sebuah tempat di Jakarta..."









    .............................................................................................................................................................................................................................. too cruel kalo sampe kaya gitu :(

    ReplyDelete
  6. postingnya kocak, moy.. meski akhirnya rada kejam.. XD

    ReplyDelete
  7. gw mah bilang "bisa hubungi saya pas gaji turun gak?" biasanya ga dihubungi lagi, dikira kere kali

    ReplyDelete