20 January 2013

Tiga Kafe Kecil




Aku berjalan menyusuri pinggiran kota, ketika kutemui sebuah kafe kecil. Karena lapar, aku pun memutuskan untuk masuk....


Kafe itu berkesan mewah, dengan menu makanan dan minuman dalam bahasa asing yang sulit dieja.

Pengunjung-pengunjung lain terlihat ramah, maka aku memutuskan untuk bercakap-cakap dengan mereka.

Rupanya, topik percakapan mereka seputar akuisisi perusahaan, peluang investasi, pergantian manajemen, masa depan bisnis telekomunikasi, tenaga listrik serta perminyakan, jenjang karir, lowongan pekerjaan, kiat-kiat bekerja, dan lain sebagainya...

Tidak lama, aku pun bosan, setelah satu gelas minuman, aku memutuskan untuk meninggalkan kafe tersebut.


....


Setelah berjalan sebentar, aku menemui sebuah kafe lagi...

Kafe kedua ini memiliki tema tradisional sederhana, dimana semua orang duduk bersila, dengan menu makanan kedaerahan...

Aku melihat orang-orang membawa serta keluarga mereka, sehingga banyak anak kecil berlarian di dalam kafe. 

Mereka saling bercakap-cakap seputar keluarga, seperti siapa yang akan menikah, siapa yang baru memiliki anak, siapa yang baru lulus sekolah, dan sebagainya. Mereka memang sepertinya ramah padaku, tetapi aku harus berpura-pura tertarik dalam mendengarkan setiap omongan mereka. Sulit rasanya menahan kantuk...

Kafe ini lebih membosankan dari kafe pertama. Aku tidak jadi memesan makanan dan secepatnya keluar dari kafe tersebut...


...


Pada akhirnya sampailah aku di kafe ketiga. Kafe ini memiliki sebuah televisi yang menayangkan pertandingan gulat, serta terdengar musik latar belakang Rock tahun 80'an...

Baru saja aku masuk, dan salah satu pengunjung menghampiriku...

Ia mengajukan sebuah teka-teki, "Orang Madura dan orang Betawi duduk dalam satu mobil, siapa yang nyetir?"

Aku tidak tahu. Kubilang, "Nyerah..."


Lalu ia mengatakan, "Polisi..."




....


...hahahaha....

...




Sepertinya aku memutuskan akan lebih lama berada di kafe yang ini...






No comments:

Post a Comment