23 September 2008

Guide on How to be an Aerial High-Flying Wrestler

Suka nonton acara sejenis WWE Smackdown, RAW, WCW, ECW ? Kagak ? Kasiaaan deh loe.... Sebagai pengikut setia dari jaman Hacksaw Jim Duggan, Sting, Undertaker waktu masih muda, 123 Kid, Diamond Dallas, British Bulldog, Ric Flair waktu masih ganteng, dan Hulk Hogan, sampai jaman sekarang yang udah ada John Cena, Randy Orton, CM Punk dan Batista, gue dengan bangga akan menulis guide ini, walaupun gue sendiri bukan pegulat, melainkan hanya sebatas penonton. Sejak masih di tipi kabel, sampe masuk RCTI dan di host sama dua orang bego (namanya gue lupa), terus dioper-oper antar stasiun TV dan akhirnya DILARANG di Indonesia gara2 kasus bocah bego niruin adegan sampe ada temennya yang mat mokados, acara free-wrestling ini boleh dikatakan entertainment kelas dunia yang setara sama MTV atau Liga Belanda.... Gue sendiri termasuk yang gak setuju sama penyensoran yang dilakukan gara2 kasus bocah-bocah bego itu, padahal udah ditulis "jangan ditiru", atau kalaupun mau niru mbok ya pake skill biar gak sampe mati.

Guide ini adalah bagaimana supaya elo bisa jadi wrestler tipe Aerial, atau juga disebut High-Flyer, Acrobatic, dll. Tipe ini dikenal berbadan kecil dan sering melakukan manuver-manuver beresiko tinggi untuk menjatuhkan lawan yang umumnya lebih besar. Mereka tidak dapat melawan kekuatan dengan kekuatan, karena itu memanfaatkan momentum dan gravitasi dan segala macam hukum fisika lain untuk dapat mengalahkan musuh. Teknik dan kecepatan menjadi poin penting. Kalo di game RPG mungkin jenis ini termasuk tipe agility / dexterity. Contoh pegulat dari tipe ini misalnya Jeff Hardy, Rob Van Dam, dan Rey Mysterio. Selain dari menggunakan teknik dan kecepatan, keunggulan mereka juga pada estetika manuver. Akan tetapi kelemahan mereka selain dari badan yang kecil sehingga lemah jika dalam posisi ground, manuver akrobatik juga dapat berakibat fatal apabila tidak sesuai dengan yang direncanakan.

Gambar : Jeff Hardy

Nah, kenapa gue pilih untuk membuat guide tipe ini ? Karena gue juga tipe orang yang berbadan kecil, yang nggak mungkin menjatuhkan lawan dengan kekuatan gue sendiri. Diperlukan kelenturan badan, kecepatan, serta akal untuk dapat menjatuhkan lawan yang memiliki kekuatan lebih besar. Singkat kata, ubah "kelemahan" loe menjadi "keunggulan" dalam pertarungan.

Dalam guide ini akan gue berikan beberapa manuver dasar yang wajib dikuasai oleh seorang wrestler tipe aerial. Gue pilih ketiga manuver ini sebagai gerakan dasar sebab ketiga gerakan ini dapat dikatakan tingkat kesulitannya paling rendah. Selain itu karena setiap manuver ini mewakili "jenis" masing-masing, yaitu serangan dengan kaki (Missile Dropkick), serangan dengan tangan (Flying Clothesline), dan bantingan (Huracanrana).

1. MISSILE DROPKICK
===================
Dropkick pada dasarnya merupakan tendangan lompat dengan menggunakan kedua kaki. Untuk dapat menjatuhkan musuh, kita harus sepenuhnya "put the weight" pada tendangan agar memaksimalkan momentum berat badan. Pada saat perkenaan, kedua kaki harus melakukan tolakan pada badan lawan, sehingga mendorong musuh ke belakang sekaligus mencegah si penendang mendarat dengan keras. Oleh karena itu target dari dropkick yang disarankan ialah punggung atau dada. Mengincar kepala tidak disarankan karena kepala tidak cukup kuat untuk dijadikan tolakan kaki, sehingga berkemungkinan terjadi pendaratan yang fatal bagi si penendang.
Gambar : Dropkick

"Missile Dropkick" ialah modifikasi dari dropkick, yaitu dilakukan dengan meloncat dari top-rope. Hal ini bertujuan memaksimalkan impact dengan memanfaatkan gravitasi. Perlu diingat bahwa dalam melakukan missile dropkick ini tidak boleh meleset, karena sekali lagi dapat berakibat pendaratan yang fatal. Oleh karena itu diusahakan musuh sedang dalam kondisi berdiri agak limbung sehingga tidak bisa menghindar.

Dalam melakukan missile dropkick, tidak boleh ada keraguan sedikit pun. Keraguan dapat menyebabkan salah satu kaki tidak ikut menendang, melainkan mencoba mendarat di lantai. Hal ini justru beresiko menimbulkan cedera kaki. Demikian pula jika posisi badan masih agak tegak, hal ini dapat mengurangi kekuatan tolakan saat perkenaan tendangan.

Untuk berlatih mempraktekkan missile dropkick, dapat dimulai dari dropkick sederhana. Mulai dengan awalan setengah berlari (seperti akan mengambil tendangan penalti), lalu lompat sekuatnya dan tendang musuh dengan kedua kaki. Selanjutnya kaki melakukan tolakan pada badan lawan, lalu usahakan mendarat pada bagian tubuh yang tidak terlalu sakit. Tidak disarankan mendarat dengan menahan tubuh menggunakan lengan, karena dapat berakibat lengan keseleo atau bahkan patah karena tidak mampu menopang berat badan. Selanjutnya untuk berlatih Missile Dropkick, lakukan dropkick dari platform yang lebih tinggi, dengan ketinggian bertahap (makin lama makin tinggi). Pastikan menggunakan dasar yang empuk seperti kasur atau matras.

2. FLYING CLOTHESLINE
=====================

Gambar : Flying Clothesline

"Clothesline" secara harafiah berarti "tali jemuran". Maksudnya ialah bayangkan loe sedang berlari kencang, lalu tanpa disadari di depan loe terentang tali jemuran baju setinggi leher. Maka gambar berikutnya adalah leher loe nyangkut, sedangkan kaki loe masih bergerak ke depan karena efek kelembaman, sehingga loe akan jatuh telentang dan melihat langit. Jurus Clothesline pada dasarnya seperti itu, hanya saja tali gantungan diganti dengan sebuah lengan yang terentang dalam gerakan forehand. Gerakan clothesline sangat mirip dengan gerakan Lariat, hanya saja pada Lariat, tangan dibentuk melingkar seperti kait yang menghantam leher, sedangkan pada clothesline tangan cenderung lurus.

"Flying Clothesline" juga merupakan modifikasi dari clothesline. Untuk Aerial wrestler, clothesline biasa belum tentu dapat menjatuhkan musuh, sebab kekuatan lengan tidak cukup kuat. Oleh karena itu momentum ditambahkan dengan gerakan meloncat/menerjang ke depan.

Ada dua cara untuk melakukan ancang-ancang Flying Clothesline, yaitu dengan berlari, atau dengan meloncat dari top-rope. Jika dilakukan sambil berlari, maka posisi badan cenderung menerjang ke depan, namun dengan tangan terjulur ke samping. Usahakan tidak mendarat dengan mencium lantai, namun sedikit menyamping dan setengah rolling agar impact tidak menyebabkan cedera. Jika dilakukan dari atas top-rope, sebaiknya badan dalam posisi tegak atau tidak menerjang ke depan, sebab beresiko menyebabkan pendaratan fatal. Jika melakukan Flying Clothesline dari top-rope maka boleh mendarat dengan kedua kaki. Usahakan perkenaan dengan musuh hanya pada lengan yang melakukan clothesline.

Flying clothesline ini juga merupakan gerakan yang membahayakan diri sendiri jika meleset. Bayangkan seperti seorang vokalis band metal yang mencoba melakukan stage-dive dari panggung, namun penonton pada minggir (ogah nangkep). Detik berikutnya ialah vokalis tersebut akan mencium lantai dengan posisi badan paralel. Itu mah jadinya bukan Flying Clothesline, tapi Flying Moses (seperti Nabi Musa membelah lautan "penonton").


3. HURACANRANA
==============
Atau kadang salah disebut sebagai Hurricanrana. Bukan, ini bukan nama makanan atau wahana di Dufan. Gerakan ini merupakan gerakan membanting lawan dengan cara mengaitkan kedua kaki pada leher lawan, selanjutnya melakukan gerakan salto ke belakang dan membanting lawan (Headscissors Takedown). Selain atraktif bagi penonton, keunggulan gerakan ini ialah dapat memanfaatkan momentum untuk membanting lawan, sehingga cocok bagi tipe Aerial Wrestler. Gerakan ini dipopulerkan oleh Luchador Huracan Ramirez.

Gambar : Ancang-ancang Huracanrana

Pada dasarnya gerakan ini dilakukan dengan menghadap lawan, selanjutnya mengaitkan kaki ke leher, lalu melakukan salto ke belakang sementara kaki masih terkait di leher lawan. Sebagai posisi kedua tangan saat melakukan backsault, dapat berada di antara kedua kaki lawan, atau sedikit di samping tubuh lawan.

Ada beberapa tipe awalan untuk Huracanrana agar dapat mengaitkan kaki di leher lawan. Yang pertama ialah dengan meloncat vertikal untuk dapat meletakkan kedua kaki di bahu lawan. Dan kedua ialah dengan melakukan salto ke depan sebelumnya dan mendaratkan kaki pada bahu lawan. Metoda pertama lebih disarankan, sebab memberikan momentum dari loncatan untuk dapat membanting lawan ke belakang, selain itu juga lebih cepat sehingga mengagetkan lawan. Metode kedua umumnya digunakan para wrestler wanita sebab mereka belum tentu dapat meloncat vertikal setinggi leher, selain itu badan musuh yang enteng tidak memerlukan momentum besar untuk dapat membantingnya.

Ada juga beberapa variasi dari Huracanrana seperti Diving Huracanrana yang dilakukan dari top-rope, Dragonrana yang dilakukan dengan sebelumnya melompat front-flip dari top-rope untuk dapat mendaratkan kaki di bahu lawan, Springboard Huracanrana, StratusFear, Frankensteiner, dan lain lain.

Gerakan ini tidak membutuhkan kemampuan salto kebelakang yang handal, gue juga gak bisa kok. Pada dasarnya justru lebih mudah daripada melakukan salto kebelakang, disebabkan setengah berat badan kita ditopang oleh lawan ketika kaki kita sedang mengait di leher lawan. Bagian yang paling sulit ialah bagaimana caranya dengan akurat dapat mengaitkan kedua kaki kita di leher lawan. Sedangkan untuk posisi badan, dapat dilatih dengan cara melakukan hand-stand dengan kedua kaki bersandar pada dinding.



----------------------------
Nah, tiga gerakan di atas merupakan manuver paling mudah untuk dipelajari sebagai basic. Jika sudah menguasai dengan lancar, selanjutnya dapat mempelajari teknik-teknik aerial yang lebih akrobatik seperti Moonsault, 450 Splash, Rolling Thunder, Asai Moonsault, Springboard Moonsault / Lionsault, Shiranui, Shooting Star Press, Corkscrew Senton, dan masih banyak lagi. Loe bahkan juga dapat menciptakan manuver khas loe sendiri. Gunakan platform latihan yang empuk seperti kasur atau matras. Sebagai target, boleh dipakai adik loe yang cowok. Tapi gue gak tanggung resikonya ya... Ingat, utamakan keselamatan.

No comments:

Post a Comment